Yangtermasuk komponen pendukung dari e-learning adalah a. Perangkat jaringan. b. Perangkat keras. c. Perangkat ruangan. d. Perangkat komputer. e. Perangkat rumah tangga. 4. Kombinasi dari berbagai 'media' belajar ( teknologi maupun aktivitas ) untuk menciptakan pembelajaran yang optimal bagi siswa, di sebut a. E-mail. b. E-learning
Apakah Anda mencari gambar tentang Gambarkan Ilustrasi Komponen Pendukung E Learning? Terdapat 42 Koleksi Gambar berkaitan dengan Gambarkan Ilustrasi Komponen Pendukung E Learning, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.
Komponenkomponen Sistem Pendukung Keputusan: 1. Data Management System. Segala aktivitas yang berhubungan dengan pengambilan, penyimpanan dan pengaturan data- data yang relevan dengan konteks keputusan yang akan diambil. Selain itu, komponen ini juga menyediakan berbagai fungsi keamanan, prosedur integritas data, dan administrasi data secara
Pengertian E-Learning Ilustrasi E-Learning E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran Michael, 201327. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi Chandrawati, 2010. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa Ardiansyah, 2013. Karakteristik E-learning Menurut Rosenberg 2001 karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Karakteristik E-learning menurut Nursalam 2008135 adalah Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Memanfaatkan keunggulan komputer digital media dan komputer networks Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri self learning materials kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. Manfaat E-learning Manfaat E-learning adalah Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi. Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk 2009309 adalah Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan. Kelebihan E-learning Kelebihan E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media Sujana, 2005 253 . Menurut L. Tjokro 2009187, E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan. Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test. Kekurangan E-learning Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova 2006354 adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih seperti komputer, monitor, keyboard, dsb. Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam 2008140 sebagai berikut Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT information, communication, dan technology. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer. Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet. Kurangnya penguasaan bahasa komputer. Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik. Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai. Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi. Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan. Peserta didik dapat merasa terisolasi. Komponen-komponen E-learning sistem e-learning terdiri dari komponen-komponen yang membentuk sistem e-learning tersebut. Berikut komponen-komponen utama dalam sebuah sistem elearning. Inftastruktur e-learning Infrastruktur e-learning dapat berupa sebuah personal computer PC, jaringan komputer lokal intranet, internet, dan media multimedia atau teleconfrence Sistem dan Aplikasi e-learning Sistem perangkat lunak e-learning yang berguna untuk mem-virtualisasikan proses belajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi pembelajaran, forum diskusi, sistem penilaian raport, sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses pembelajaran. Sistem perangkat lunak dalam pembelajaran e-learning tersebut yang dikenal dengan Learning Management System LMS. Kita bisa memanfaatkan LMS OpenSource yang banyak diinternet dan memilih yang sesuai dengan model yang kita harapkan untuk membangun e-learning sekolah maupun universitas. Konten e-learning Konten dan bahan ajar untuk sistem e-learning. Konten dalam e-learning dapat berbentuk multimedia interaktif Multimedia-based Content, dapat juga berbentuk teks seperti buku pelajaran dan materi ajar lainnya. Materi tersebut disimpan dalam sebuah Learning management System sehingga siswa dapat mengakses kapanpun apabila e-learning berbasiskan teknologi internet. Komponen Pendukung E-learning Elearning sebagai salah satu teknologi pembelajaran sebagai media yang berbasis teknologi internet besar manfaatnya dalam mendukung pencapaian penyampaian informasi. Sarana dan prasarana baik hardware maupun software perlu keterdukungan semua lapisan. Dalam pembelajaran yang memanfaatkan e-learning dibutuhkan berbagai komponen pendukung, yaitu a. Perangkat keras hardware komputer, laptop, netbook, maupun tablet. b. Perangkat lunak software Learning Management System LMS, Learning Content Management System LCMS, Social Learning Network SLN. c. Infrastruktur Jaringan intranet maupun internet. d. Konten pembelajaran. e. Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran E-learning Konvensional Pembelajaran tergantung kepada kemampuan pengajar Sumber belajar terpusat di sekolah Pengajar sebagai sumber ilmu Belajar terkendalah masalah ekonomi, jarak, ruang dan waktu Perlu sarana dan prasarana belajar yang memadai serta sdm pengajar yang memahami benar setiap ilmu yang diajarkan. e-Learning pembelajaran tidak tergantung kepada pengajar sumber belajar banyak tersedia dan mudah diakses pengajar hanya sebagai mediator atau pembimbing belajar dapat dilakukan kapan dan dimanapun tanpa terkendala ruang dan waktu perlu kesiapan kebijakan, infrastruktur dan sdm pengguna IT. Jenis-jenis E-learning Learner-led e-Learning Kategori ini dikenal pula dengan istilah self-directed e-learning. Yaitu, e-learning yang dirancang untuk memungkinkan pemelajar belajar secara mandiri. Itulah sebabnya disebut dengan learner-led e-learning. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pembelajaran bagi para pemelajar mandiri independent learner. Begitu katanya. Mbah Will juga menyampaikan bahwa learner-led e-Learning berbeda dengan computer-based training yang sama-sama didedikasikan untuk belajar mandiri. Bedanya, dalam computer-based training, pemelajar mempelajari materi tanpa melalui jaringan internet atau web, tapi via komputer, seperti melalui CD-ROM atau DVD. Nah, dalam learner-led e-learning, semua materi seperti multimedia presentation, html, dan media interaktif lain dikemas dan dideliver via jaringan internet/web. Instructor-led e-Learning Tentu saja, jenis yang atu ini merupakan kebalikan dari learner-led e-learning, yaitu penggunaan teknologi internet/web untuk menyampaikan pembelajaran seperti pada kelas konvensional. Pendek kata, kelas pindah ke web. Begitu kira-kira. Konsekuensinya, memerlukan teknologi pembelajaran sinkronous real time seperti konferensi video, audio, chatting, bulletin board dan sodara sejenisnya. Facilitated e-Learning Kategori ini, merupakan kombinasi dari learner-lead dan instructor-led e-learning. Jadi, bahan belajar mandiri dalam beragam bentuk disampaikan via website seperti audio, animasi, video, teks, dalam berbagai format tertentu dan komunikasi interaktif dan kolaboratif juga dilakukan via website seperti forum diskusi, konferensi pada waktu-waktu tertentu, chatting, dll. Embedded e-Learning Kategori ini agak berbeda. Embedded e-Learning memberikan upaya agar terjadi semacam just-in time training. Mbah Will menjelaskan sama dengan electronic performance support system. Kategori e-learning ini dirancang untuk dapat memberikan bantuan segera, ketika seseorang ingin menguasai keterampilan, pengetahuan atau lainnya sesesegera mungkin saat itu juga dengan bantuan aplikasi program yang ditanam diwebsite. Saya berikan ilustrasi, kalau gitu. Sebuah rumah sakit, mengembangkan aplikasi berbasis web, yang memungkinkan seorang dokter memperoleh informasi tentang suatu gejala dan kemungkinan penyebab serta alternatif pengobatan yang tepat ketika ia sedang mendiagnosa pasien di kamar periksa. Tentu saja di kamar periksa disediakan workstation komputer yang terhubung dengan aplikasi berbasis web tersebut. Semacam job aids yang dideliver via web. Mungkin begitu, maksudnya. Telementoring dan e-Coaching Kategori ini adalah pemanfaatan teknologi internet dan web untuk memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh. Dalam konteks ini, tool seperti telekonferensi video, audio, komputer, chatting, instant messaging, atau telepon dipergunakan untuk memandu dan membimbing perkembangan peserta belajar pemelajar dalam menguasai pengetahuan, keterampilan atau sikap yang harus dikuasainya. Sama halnya dengan embedded e-learning, kategori ini, lebih banyak diaplikasikan di industri atau perusahaan-perusahaan besar di era global ini. Langkah Membuat Akun E-learning Untuk Mahasiswa Klik pada Create New Account. Cari dengan teliti pada layar laptop atau pada komputer! Fitur itu pasti tersedia. Isi user name dengan NIM dan buat password dengan password yang pasti Anda ingat. Jangan menyulitkan diri sendiri dengan password yang susah diingat. Isi nama First Name dan Surname dengan nama sesuai nama di daftar hadir kuliah. Isi email dengan email yang pasti dapat sampai salah mengetik alamat email anda. Anda harus memiliki alamat email yang aktif dan bisa dibuka. Jangan menggunakan alamat email yang tidak aktif atau tidak bisa dibuka. Jika Anda menggunakan alamat email yang tidak bisa dibuka, akun Anda pasti tidak akan dapat dikonfirmasi. Setelah selesai mengisi formulir pendaftaran. Sebuah email akan dikirimkan ke alamat email yang Anda masukkan. Baca email yang dikirimkan, dan klik pada link situs yang ada. Keanggotaan Anda akan dikonfirmasikan dan Anda akan mulai bisa login. Setelah login, pilih mata kuliah yang ingin Anda ikuti. Jika Anda diminta untuk memasukkan “enrollment key” -, masukkan enrollment key yang diberikan oleh dosen untuk mendaftar dimatakuliahnya
IlustrasiGambar Komponen Sistem Informasi Dalam Membahas Pengertiannya. Perlu kalian ketahui bahwa, sistem informasi terdiri dari beberapa Komponen-komponen yang disebut dengan blok atau building block. Semua Komponen itu saling berinteraksi dan berkaitan erat antara satu sama lainnya untuk membentuk sebuah kesatuan dengan tujuan mencapai
Deskripsi Pengertian e-learning, karakteristik, komponen, manfaat e-learning. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan dan terus berkembang sesuai zaman. Termasuk cara pembelajaran yang juga mengikuti perkembangan zaman hingg muncul istilah e-learning. Secara ringkas e-learning berasal dari kata electronic learning, yang berarti proses pembelajaran dengan basis elektronik. Untuk mewujudkan sebuah e-learning media yang digunakan adalah jaringan komputer dan internet. Lewat kombinasi kedua jaringan tersebut sehingga dapat dikembangkan dalam bentuk website. Namun pengertian e-learning tersebut masih sebatas kata, beberapa ahli juga ikut memberi pendapatnya mengenai e-learning. pengertian e-learning, via Pengertian E-learning Menurut Para Ahli1. Michael, 20132. Chandrawati, 20103. Ardiansyah, 20134. Darin E. Hartley, 20015. Com, 2001Karakteristik E-learningManfaat E-learning1. Pemanfaatan Biaya2. Luwes3. Belajar MandiriKelebihan dan Kekurangan E-LearningKelebihan E-LearningKekurangan E-LearningKomponen E-Learning1. Infrastruktur E-learning2. Sistem E-learning3. Konten E-learning Pengertian E-learning Menurut Para Ahli Berikut ini beberapa pengertian e-learning yang dapat Anda jadikan rujukan, berikut ini pengertiannya. 1. Michael, 2013 E-learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang disusun menggunakan sistem jaringan komputer dan elektronik sehingga mampu untuk mendukung proses pembelajaran yang berkesinambungan. 2. Chandrawati, 2010 Menurut ahli Chandrawati, e-learning merupakan suatu proses belajar namun dilakukan dengan jarak yang jauh. Proses pembelajaran tersebut dengan menyatukan prinsip-prinsip pembelajaran dan teknologi yang berkembang. 3. Ardiansyah, 2013 E-learning menurut Ardiansyah, ialah sistem dan proses belajar yang digunakan sebagai sarana dan dilaksanakan tanpa harus tatap muka. Proses tersebut dilakukan secara langsung antara pendidik dengan siswa atau siswi dengan memanfaatkan adanya teknologi. 4. Darin E. Hartley, 2001 Menurut Darin E. Hartley e-learning adalah sebuah proses belajar mengajar mengenai pelajaran yang disampaikan pada siswa menggunakan jaringan komputer serta internet. Hal tersebut berguna untuk mengakses kapan saja dan dimana saja. 5. Com, 2001 E-learning yakni sebuah sistem pendidikan dengan memanfaatkan aplikasi elektronik yang mempunyai tujuan untuk mendukung proses belajar mengajar melalui media internet, jaringan komputer, dan komputer. Karakteristik E-learning Sebagai sebuah sistem, e-larning juga mempunyai karakteristik yang khas. Menurut ahli bernama Rosenberg, e-learning sendiri mempunyai karakteristik yang saling berhubungan. Sehingga membuatnya mampu untuk memperbaiki, menyimpan atau juga memunculkan kembali secara cepat, serta berbagi bahan ajar, informasi secara cepat. Selain itu, menurut Nursalam membagi karakteristik ke beberapa point penting, yaitu sebagai berikut. Karakteristik dari e-learning yang pertama yakni mandiri, maksudnya adalah mampu berdiri sendiri. E-learning ini mampu dijangkau oleh guru dan siswa melalui sebuah komputer yang menyimpan bahan ajar yang menarik. Menggunakan jadwal pembelajaran yang terperinci, kurikulum yang sesuai, kemajuan hasil belajar, serta sesuatu berhubungan dengan administrasi pendidikan dapat diakses oleh setiap orang yang menggunakan komputer. Menggunakan teknologi elektronik, jaringan komputer, hingga jaringan internet yang membuatnya mudah diakses oleh semua orang. Manfaat E-learning Sebagai sistem pembelajaran berbasis elektronik, tentu mempunyai manfaat yang dapat digunakan di dunia pendidikan. Berikut ini beberapa manfaat yang dihasilkan dari sebuah e-learning 1. Pemanfaatan Biaya Sistem e-learning dapat memberikan efisiensi biaya bagi penyelenggara pendidikan. Bukan hanya itu juga efisiensi dalam hal penyediaan sarana, fasilitas fisik untuk dapat belajar, dan biaya transportasi, serta akomodasi. 2. Luwes Sistem e-learning ini dapat menyajikan keluwesan dalam memilih waktu serta tempat untuk dapat mengakses media pembelajaran ini. Hal tersebut tidak tergantung pada ruang, waktu, dan jarak tempat mengakses e-learning. 3. Belajar Mandiri Sistem e-learning memberikan manfaat untuk dapat belajar mandiri bagi siswa yang mengakses bahan ajar melalui jaringan komputer. Memberi kesempatan bagi guru dan murid secara mandiri memegang semua kendali akan kesuksesandalam proses belajar. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning Sebagai sistem pendidikan yang baru, e-learning juga menyuguhkan kelebihan dan kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan dan kelebihan dari e-learning. Kelebihan e-learning menurut Sujana yakni mempunyai sifat yang fleksibel, interaktif, cepat diakses, penggambaran yang menarik dari berbagai media yang digunakan. Kelebihan E-Learning Sedangkan L Tjokro menjelaskan beberapa manfaat yakni sebagai berikut. Mudah untuk dipelajari, e-learning dalam praktik pembelajarannya pasti menggunakan perangkat multimedia yang menghasilkan gambar atau video yang mudah untuk dipahami. E-learning cenderung lebih hemat biaya. Sistem e-learning tidak membutuhkan instruktur, tidak membutuhkan jumlah murid tertentu, dapat diakses dimana saja, kapan saja. Lebih ringkas, sistem pembelajaran e-learning tidak terpaku pada suasana resmi seperti di dalam kelas, langsung fokus pada satu pokok pelajaran yang sesuai kebutuhan siswa. Tersedia dalam waktu satu kali 24 jam untuk pemberian tugas, materi pembelajaran, tergantung pada kondisi semangat dan daya serap siswa, dan dapat diawasi secara langsung. Kekurangan E-Learning Sedangkan kekurangan yang dihasilkan dari sebuah sistem e-learning adalah sebagai berikut. E-learning dapat menimbulkan kekurangan intensitas tatap muka langsung antara guru dan murid atau bahkan antar sesama murid itu sendiri. Dari kurangnya tersebut dapat terabaikannya aspek akademik maupun sosial, malah justru menumbuhkan aspek bisnis dari proyek pembuatan sistem e-learning. Proses belajar mengajar yang dapat berubah menjadi sebuah forum pelatihan daripada pendidikan sesungguhnya di dalam kelas. Hal tersebut terjadi karena kurangnya interaksi antar sesama murid dan guru, karena berfokus pada sistem e-learning. Peran seorang guru mulai digantikan oleh teknologi. Seorang guru yang sebelumnya mengerti bentuk dan rangka pembelajaran biasa, sekarang diharuskan untuk dapat menguasai teknik pembelajaran menggunakan e-learning. Kurangnya fasilitas internet di semua tempat pembelajaran termasuk di daerah pelosok yang jauh dari perotaan. Selain itu masih kurangnya sumber daya guru di sekolah tersebut yang memahami e-learning. Kurangnya memahai bahasa komputer dalam pendidikan. Hal tersebut berakibat pada siswa yang bingung jika tidak dapat mengakses e-learning karena peralatan yang tidak memadai. Komponen E-Learning E-learning bukan sebuah produk yang dapat berjalan sendiri, melainkan terdiri dari beberapa komponen yang membentuknya. Berikut ini adalah komponen-komponen dari e-learning. 1. Infrastruktur E-learning Infrastruktur merupakan komponen penting dalam e-learning, sebab mereka memerlukan peralatan yang digunakan dalam sistem e-learning. Alat-alat tersebut dapat berupa komputer yang dapat digunakan secara individu, jaringan komputer, internet, dan peralatan multimedia. Tidak kalah pentingnya saat ini adalah peralatan yang difungsikan sebagai teleconference. Alat tersebut diperlukan apabila dibutuhkan untuk pertemuan jarak jauh antara murid dan guru. Selain itu berguna untuk proses belajar yang dilakukan pada waktu bersamaan. 2. Sistem E-learning Setelah infrastruktur yang dipenuhi, kemudian harus ada sistem dan aplikasi e-learning yang harus dipenuhi. Adalah Learning Management System LMS yang sering digunakan dalam aplikasi dan sistem. Adalah sebuah sistem perangkat lunak yang bertugas menggambarkan proses belajar mengajar konvensional. Sistem ini perlu dibangun dengan adanya sebuah proyek sesuai dengan permintaan. 3. Konten E-learning Komponen penting yang ada di sistem e-leaning adalah konten. Konten e-learning ini adalah bahan pembelajaran yang terdapat di dalam sistem Learning Management System. Isi dari konten pembelajaran ini dapat berbentuk multimedia interaktif. Konten ini memungkin para siswa menggunakan jaringan sehingga menarik dan berguna. Sehingga isi pembelajaran lebih menarik perhatian siswa dan memunculkan semangat dalam menggunakan e-learning dalam pembelajaran. Namun semua itu juga harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing lembaga penyelenggara pendidikan. Baca juga Pengertian E-Goverment belajar interaktifitas (stimulus dan respon) yang terdapat dalam bahan ajar berbentuk brosur menggunakan mind map, bahan ajar dalam bentuk broosur menggunakan Jenis Jenis Software pendukung e-Learning – Untuk melaksanakan pembelajaran kelas tanwujud atau e-learning diperlukan beberapa komponen pendukung. Onderdil-komponen pendukung e-learning adalah sebagai berikut Perangkat keras hardware komputer, laptop, netbook, ataupun tablet. Perangkat panjang hati software Learning Management System LMS, Learning Content Management System LCMS, Social Learning Network SLN. Infrastruktur Jaringan intranet ataupun internet. Konten pembelajaran. Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran. Lebih khusus menganai perangkat lunak atau software cak semau banyakn keberagaman jenis software yang bisa digunakan cak bagi mendukung e-learning. Dalam pelaksanaan inferior maya dimanfaatkanlah berbagai perangkat kepala dingin/aplikasi/sistem yang pada umumnya berbasis web. Walaupun banyak sekali variasi-jenis software yang dapat digunakan, namun secara umum dikenal dua jenis software yaitu yaitu Learning Management System LMS dan Learning Content Management System LCMS. Dan kemudian intern perkembangan selanjutnya, seiring meluasnya pemanfaatan Social Network SN khususnya Facebook, muncullah petisi Social Learning Network SLN sebagai salah satu alternatif bentuk kelas maya. Penjelasan singkat akan halnya Macam Diversifikasi Software pendukung e-Learning Learning Management System LMS Menurut Courts dan Tucker 2012, Learning Management System atau LMS adalah petisi yang digunakan cak bagi mengelola pembelajaran, mengapalkan konten content delivery system, dan melacak aktivitas daring seperti memastikan kerelaan n domestik papan bawah maya, memastikan hari penumpukan tugas, dan melacak hasil pencapaian murid. Padahal menurut Kerschenbaum 2009, LMS yakni sebuah tuntutan yang berfungsi mengadministrasikan secara faali berbagai kegiatan pembelajaran. Guru dapat menggunakan aplikasi ini kerjakan berbagi mata air sparing, berinteraksi, dan berdiskusi dengan siswa, menampilkan embaran, menjatah tugas maupun ujian, serta menerimakan penilaian, sedangkan siswa dapat membaca materi membiasakan, menjawab cak bertanya, berdiskusi, serta mengapalkan tugas dan menjawab soal-soal ujian. Contoh berbunga LMS antara lain; Moodle, Edmodo, Dokeos, aTutor, Google Classroom, dll. Learning Content Management System LCMS Menurut Kerschenbaum 2009, Learning Content Management System LCMS adalah sebuah aplikasi yang digunakan oleh pemilik konten kerjakan mendaftar register, menyimpan store, menggabungkan assembly, mengelola manage, dan memublikasikan publish konten pembelajaran melampaui web, atau dalam bentuk cetak, maupun CD. Secara makin rinci, LCMS adalah sebuah aplikasi untuk mengurus konten pembelajaran. LCMS tidak hanya dapat membuat, ikutikutan, dan menyediakan modul-modul pembelajaran, tetapi pula mengelola dan menyunting edit semua bagian yang membentuk sebuah katalog. Contoh dari LCMS antara lain; Claroline, e-doceo solutions. Perbedaan LMS dan LCMS Perbedaan terdahulu bermula LMS dan LCMS ialah LMS merupakan media interaksi antara siswa dan guru, sedangkan LCMS adalah media yang digunakan oleh penulis konten maupun perusahaan penerbit konten. Berlandaskan fungsinya LMS dan LCMS dapat dibedakan ibarat berikut. LMS LCMS Pembukuan dan administrasi siswa Ekspansi konten secara bersama collaborative content development nan dilengkapi dengan template Pengelolaan aktifitas kelas Pengelolaan konten Pengelolaan kurikulum dan sertifikasi Publikasi Tata kompetensi Integrasi Silsilah Kerja Workflow integration Pelaporan Antar paras yang terintegrasi dengan LMS Manajemen sejarah pembelajaran – Menyusun/mengembangkan bahan pembelajaran Courseware authoring – LMS dan LCMS merupakan variasi software e-learning nan sudah lalu banyak digunakan dan terbukti handal dalam penerapan sistem e-learning. Akan tetapi sistem ini juga memiliki sejumlah kelemahan. Pelecok suatu kelemahannya adalah sebagian besar dari sistem ini kurang mencamkan daya suai adaptability, fleksibilitas, dan interelasi sosial. Bahkan pada sebagian kasus, fitur-fitur kolaborasi dan fitur analisis hubungan sosial dinonaktifkan yang menyebabkan pengelola sistem tidak bisa mengetahui hal-situasi yang madya dikerjakan makanya komunitasnya. Oleh karena itu, privat perkembangan teknologi saat ini, konsep perhubungan sosial dan kepedulian sosial mulai diterapkan dan menerimakan pengaruh yang berarti terhadap kolaborasi dan pendedahan. Dengan adaptasi konsep ini dalam teknologi, siswa bisa berserikat, meningkatkan kemampuan psikologis, dan keterampilan sosialnya. Oleh karena itu, muncullah paradigma yunior dalam belajar yang disebut CSSL Computer Supported Social Learning. Di internal Computer Supported Social Learning terdapat konsep Social Learning Network nan bertujuan buat mendorong penggunanya memiliki pengalaman bau kencur dalam belajar menunggangi jejaring sosial Social Network yang telah dilengkapi dengan konsep kepedulian sosial. Jejaring sosial atau social network SN yakni sebuah jejaring’ yang memuat interaksi sosial dan hubungan interpersonal. Secara lebih rinci, social network / SN yaitu sebuah petisi atau laman yang memungkinkan pengguna bagi berkomunikasi suatu sama tidak dengan kaidah silih ki beralih informasi, komentar, wanti-wanti, gambar, maupun audio-video. Privat Social Network Sites SNS seperti Facebook, Instagram atau Twitter, konsumen difasilitasi untuk melakukan interaksi, komunikasi, dan kooperasi Greenhow, Robelia, & Hughes, 2009. Dengan kata lain, mekanisme bersosialisasi melangkahi jaringan ini telah terbukti bisa meningkatkan hubungan interpersonal dan memfasilitasi komunikasi nonverbal melewati media seperti audio-video maupun gambar. Dengan berkomunikasi melalui sarana ini, interaksi interpersonal menjadi lebih dekat. Oleh karena itu, beralaskan kurnia inilah berbagai situs jejaring sosial didorong untuk dimanfaatkan dalam pengajian pengkajian. Social Learning Network/s SLN/SLNs atau Jejaring Sosial untuk Pembelajaran, menurut Kordesh 2000 adalah koneksi interpersonal menerobos interaksi dengan maksud utama kerjakan pengembangan maklumat. Secara bertambah rinci, SLN merujuk pada beberapa fenomena, adalah Eksploitasi Social Network SN bagi pembelajaran dalam pendidikan formal. Pemakaian SN oleh para pelajardalam sebuah kolaborasi/diskusi yang dilaksanakan secara informal. Eksploitasi laman yang secara khusus dirancang untuk pembelajaran melalui jejaring sosial Social Learning Network atau SLN. Penggunaan SLN yang secara partikular dikembangkan sendiri maka dari itu temperatur. Social Learning Network/s SLN/SLNs ini dapat memperkaya pilihan jenis jenis software e-learning yang bisa digunakan kerjakan mendukung pembelajaran di era maju. Latihan Soal jenis tipe software inferior maya Mari bakal latihan soal online berikut ini cak bagi memaksimalkan hasil membiasakan Anda. Demikianlah jabaran mengenai Jenis Keberagaman Software pendukung e-Learning nan bisa kami sajikan. Hendaknya bermanfaat dan sampai cak bertemu kembali di artikel berikutnya

Dalam pembelajaran yang memanfaatkan e-learning dibutuhkan berbagai komponen pendukung, yaitu: a. Perangkat keras (hardware): komputer, laptop, netbook, maupun tablet. b. Perangkat lunak (software): Learning Management System (LMS), Learning Content Management System (LCMS), Social Learning Network (SLN).

Perangkat keras hardware. Perangkat lunak software. Infrastruktur jaringan intranet maupun internet. Konten pembelajaran. Strategi komunikasi pemanfaatan elearning dalam pembelajaran. Apa itu Komponen Pendukung sebutkan? Komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. Apa yang dimaksud e learning dan jelaskan pendukungnya? Pada dasarnya elearning merupakan konsep atau metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi digital. Di samping itu, para pakar pendidikan mendefinisikan elearning sebagai proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip pembelajaran yang dipadu dengan teknologi. Apa saja macam macam e learning? Computer Managed Learning CML Computer Assisted Instruction CAI Pembelajaran Online Sinkron Synchronous Online Learning Pembelajaran Online Asinkron Asynchronous Online Learning Fixed E-Learning. Adaptive E-Learning. Linear E-Learning. Apa saja komponen pendukung komunikasi dalam jaringan? Modem atau Wifi. Perangkat ini digunakan untuk berkomunikasi dalam jaringan. Local Area Network atau LAN. Wireless Access Point atau WAP. Wireless Local Area Network atau WLAN. Dukungan apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan e learning Sebutkan 5? Perangkat keras hardware. Perangkat lunak software. Jaringan intranet. Konten dan materi pembelajaran. Strategi komunikasi pemanfaatan elearning dalam pembelajaran. Apa saja kelebihan e learning? Dapat diakses dengan mudah. Biaya lebih terjangkau. Waktu belajar fleksibel. Wawasan yang luas. Keterbatasan akses internet. Berkurangnya interaksi dengan pengajar. Pemahaman terhadap materi. Minimnya Pengawasan dalam Belajar. Jelaskan secara singkat apa yang kamu ketahui tentang e learning? Sistem pembelajaran elektronik Inggris Electronic learning disingkat menjadi E–learning dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa situs web yang dapat diakses di mana saja. Apa saja komponen pendukung komunikasi daring brainly? Secara garis besar, kompenen pendukung komunikasi dalam jaringan ada dua macam yaitu kompenen hardwere dan softwere. komponen hardwere merupakan kompenen yang tergolong dalam perangkat keras seperti konputer, smartphone. headset, michrophone, perangkat-perangkat yang mendukung koneksi internet. Apa saja yang termasuk 3 komponen umum Kompas *? Dial, yaitu permukaan kompas di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam. 2. Visir, yaitu lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran. 3. Kaca Pembesar, untuk membaca angka derajat kompas. Apa saja yang termasuk komponen pendukung pertahanan negara? Komponen pendukung, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. Ada 3 fungsi e-learning sebutkan sebagai apa saja? e-Learning pada dasarnya memiliki fungsi pendidikan yang sama untuk para pelajar. Hanya saja untuk penggunaannya sendiri, e-Learning memiliki fungsi yang berbeda. e-Learning sebagai suplemen. e-Learning komplemen atau pelengkap pembelajaran. e-Learning sebagai subtitusi. Pembelajaran utama. Apakah Zoom termasuk ke dalam aplikasi e-learning? Zoom meeting merupakan aplikasi yang digunakan untuk kegiatan seperti halnya video converence. sehingga dapat digunakan untuk kegiatan synchronous e–learning. dimana antara pelajar dan pengajar dalam satu waktu yang sama namun berbeda tempat. Apa saja karakteristik dari e-learning? Karakteristik e–learning adalah penggunaan keunggulan teknologi berbasis digital network dalam mengumpulkan, menyimpan, dan membagi informasi atau materi pembelajaran yang dapat diakses suatu waktu Triyono dan Pipit, 2017 47- 48. Bahan ajar dapat dipelajari siswa secara mandiri. 4 Langkah pembelajaran blended learning? Langkah-Langkahmodel Blended Learning sebagai berikut 1Guru meng-upload materi pembelajaran, tugas-tugas pada aplikasi Quipper School, 2Guru menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi yang sudah di-upload, baik secara langsung maupun tidak melalui aplikasi Quipper School, 3Guru mengecek kehadiran … Apa yang dimaksud dengan e-learning dan berikan contohnya? E–learning atau electronic learning adalah metode pembelajaran dan pelatihan karyawan dengan memanfaatkan teknologi internet. Dengan kata lain, metode ini merupakan program peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan yang dilakukan dalam jaringan daring. Komponen apa saja yang harus di perhatikan dalam prosedur umum kegiatan pembelajaran? Di dalam pembelajaran, terdapat komponen–komponen yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu guru, siswa, tujuan, metode, materi, alat pembelajaran media, evaluasi. Suatu komunikasi dimana dilakukan atau terjadi secara serentak serta waktu nyata real time disebut dengan komunikasi? Komunikasi Sinkron Serempak adalah komunikasi yang dilakukan pada waktu yang bersamaan real time memakai media perantara berupa komputer, smartphone, atau alat sejenisnya. Referensi Pertanyaan Lainnya1Contoh Mobilitas Sosial Di Lingkungan Sekitar?2Jelaskan Pengembangan Yang Bisa Dilakukan Pada Sektor Wisata Bahari?3Contoh Kalimat Simple Past Tense Dan Present Perfect Tense?4Susunan Tangga Nada D Mayor Adalah?5Apa Yang Dialami Manusia Pada Yaumul Mahsyar?6Jelaskan Manfaat Dan Kerugian Mempergunakan Rekening Giro?7Keadaan Alam Benua Australia Bagian Barat Adalah?8Menggunakan Simpai Merupakan Jenis Senam Irama?9Kerjasama Asean Di Bidang Pangan?10Gerakan Tubuh Dalam Tari Berfungsi Untuk?
Elearning ini sendiri mempunyai beberapa karakteristik seperti yang telah dikemukakan oleh Suyanto (2005) mengemukakan 4 karakteristik e-learning yang terdiri dari: 1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar dapat berkomunikasi dengan
Source publicationIn today's world, a new level of commitment is required in order to educate the young generation and e-learning perhaps emerges as an important tool of imparting knowledge and information. The challenge, however, is to provide a suitable means to disseminate disparate information in a dynamic, open and distributed e-learning environment. While ther...... However, having an e-learning strategy and programs is not enough to guarantee success. There should be a clear and well-thought-out implementation strategy and plan Georgescu, 2006. Personal Learning Environment PLE recognizes that learning is continuing, and tools are needed to support that learning. ... Mateja BrozovićMarina ErcegovićGunther Meeh-BunseBackground The pandemic of Covid-19 brought significant changes to the education system and forcibly accelerated the process of digitizing teaching. Students and educators had to adapt to the new way of education, facing challenges such as technical problems and a lack of technical skills and social contact. Objectives The purpose of the paper was to explore the attitudes of the university and high school educators and students towards the pandemic’s impact on digitization in teaching. Methods/Approach Data were collected through a questionnaire distributed to university and high school educators and students in Croatia, Poland, Serbia and Germany in the field of accounting, finance, trade, tourism, and other areas of interest, resulting in 2,897 responses. The results were analyzed using descriptive statistics and non-parametric tests. Results The research showed that 1 high school students were less optimistic about the positive impact of the pandemic on applying digital tools in teaching than university students, 2 educators generally prefer traditional exams, while students generally prefer e-exams, 3 a higher proportion of university respondents believe that e-learning should be used as an important addition to traditional teaching when compared to high school respondents. Conclusions The pandemic has changed how the teaching process will be performed, but we should learn from experience and address the issues with e-learning.... e-Learning dapat menghilangkan batasan-batasan pembelajaran taradisonal pada lingkup ruang, waktu dan biaya serta menawarkan fleksibilitas bagi siswa maupun guru dalam proses belajar-mengajar. Selain itu, dengan e-Learning kegiatan belajarmengajar akan lebih menarik dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Harandi, 2015 Pengembangan e-Learning ini memuat komponen-komponen perangkat pembelajaran seperti silabus, penugasan, modul/bahan ajar, dan lain sebagainya Mircea and Associate, 2018. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan menguranggi batas-batasan dalam proses pembelajaran di SMAN 1 Jasinga Kabupaten Bogor Jawa Barat, kami bermaksud mengadakan pengabdian berupa Pelatihan Pengembangan E-Learning di sekolah tersebut. ... Sugianto ArjoTelah dilakukan pengabdian kepada masyarakat tentang manajemen sistem pembelajaran online atau e-Learning. Sistem pembelajaran e-Learning dibangun berdasarkan pada tingkat kebutuahan di era modern seperti saat ini atau sebagai bentuk perwujudan dari revolusi industri e-Learning merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan secara online sehingga dapa diakses dimanapun dan kapanpun. Adapun e-Learning yang digunakan dalam pelatihan ini adalah student centre bersifat open dan dapat dijumpai dilaman student centre ini memuat fitur-fitur informasi mata pelajaran, informasi Board, Resources dan Assignments. Berdasarkan pada hasil analisis kebutuhan di SMAN 1 Jasinga, kabupaten Bogor bahwa penerapan e-Learning di sekolah tersebut belum sama sekali dilaksanakan. Olehkarena itu melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan semua elemen ditingkat sekolah mampu memahami dan menerapkan sistem tersebut. Hasil pelaksanaan pelatihan manajemen sistem pembelajaran e-Learning di SMAN 1 Jasinga memperlihatkan antosiasme yang tinggi dengan hadirnya semua guru dan staf pada kegiatan tersebut. Adapun jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berjumlah 50 orang. Adapun ketidak hadiran siswa disebabkan oleh padatnya penjadwalan disekolah sehingga tidak memungkinkan pada kegiatan tersebut. Hadirnya guru dan staf pada kegiatan tersebut diharapkan setelah dilakukannya kegiatan ini pihak sekolah dapat menerapkan sistem pembelajaran e-Learning yang sangat fleksibel terhadap situasi penjadwalan... godine Savjet ministara Evropske unije identifikovao je IKT kao ključnu komponentu za uspješno kreiranje evropskog prostora znanja čime je započet proces reforme visokog obrazovanja u Evropi [3]. U skladu sa usvojenom strategijom, Evropska komisija je pokrenula e-Learning inicijativu kojom je podržano uvoenje IKT-a u proces obrazovanja i implementacija e-učenja [4]. Kao posljedica te inicijative 2001. ...Sadržaj-Današnje doba karakteriše veoma intenzivan i dinamičan razvoj na polju informaciono-komunikacionih tehnologija što ima za posljedicu otvaranje novih mogućnosti njihove primjene sa ciljem postizanja što kvalitetnijeg obrazovanja. Istraživanja sprovedena u poslednjih deset godina pokazuju evidentan porast stepena primjene elektronskog učenja u cijelom svijetu, kako na institucionalnom nivou tako i po broju studenata koji se odlučuju da takve vidove nastave pohaaju. U ovom radu su prikazani rezultati istraživanja sprovedenog na Univerzitetu u Istočnom Sarajevu sa ciljem identifikovanja trenutnog stanja u domenu implementacije elektronskog učenja. Rezultati istraživanja trebaju biti polazna tačka na osnovu koje će se izvršiti definisanje budućih aktivnosti koje se trebaju preduzeti u cilju podizanja kvaliteta nastavnog procesa na Univerzitetu kroz implementaciju sistema za elektronsko učenje. Ključne riječi – elektronsko učenje; e-learning; univerzitet; anketno istraživanje.... Asynchronous technologies deliver content one way at one point in time and can include email, video, blogs and audio aids. Synchronous technologies deliver two or more technologies at the same time and can include teleconferencing, chat rooms and web conferencing [8]. It may be safe to say that synchronous technologies are typically used for trainer-led eLearning, and that asynchronous technologies may be typically used for trainee-led eLearning. ...Today's molecular life scientists are well educated in the emerging experimental tools of their trade, but when it comes to training on the myriad of resources and tools for dealing with biological data, a less ideal situation emerges. Often bioinformatics users receive no formal training on how to make the most of the bioinformatics resources and tools available in the public domain. The European Bioinformatics Institute, which is part of the European Molecular Biology Laboratory EMBL-EBI, holds the world's most comprehensive collection of molecular data, and training the research community to exploit this information is embedded in the EBI's mission. We have evaluated eLearning, in parallel with face-to-face courses, as a means of training users of our data resources and tools. We anticipate that eLearning will become an increasingly important vehicle for delivering training to our growing user base, so we have undertaken an extensive review of Learning Content Management Systems LCMSs. Here, we describe the process that we used, which considered the requirements of trainees, trainers and systems administrators, as well as taking into account our organizational values and needs. This review describes the literature survey, user discussions and scripted platform testing that we performed to narrow down our choice of platform from 36 to a single platform. We hope that it will serve as guidance for others who are seeking to incorporate eLearning into their bioinformatics training programmes.... [2]. The eLearning initiative [3] reinforced the need for innovative pedagogical approaches and for objectives regarding quality and easy access to eLearning resources and services. In the domain of Higher Education HE, recognizing that universities play a key role in the production and dissemination of knowledge, in the development of social, pedagogical and technological research, some experiments in the field of eLearning were settled related, for instance, with University organization or curricula, or with the assess of the impact of ICT for interactions among teachers and students. ...The main subject of this paper is to present and discuss a technical solution based on the Information and Communication Technologies ICT that is proposed to be implemented in a Higher Education HE institution in Portugal. It is believed, that this project will change profoundly the administrative organization and the teaching-learning paradigm inside the Polytechnic Institute of Setúbal PIS. This project will cover three different and complementary areas a Wireless LAN area, an Administrative and Informative area and an eLearning area. Other relevant aspects and remarks, regarding eLearning issues, will also be taken into consideration, illustrating the most significant activity of the PIS academic staff in what concerns the eLearning field. Serhat ÇOBANPolicies towards qualification of labour are getting common in today’s societies and people in high ranks put their efforts to encourage it by creating political documents. E-learning practices which are getting popular thanks to advancements in communication tech and political documents concerned of these practices should be examined in such way. While observing that increase in demand for qualification of labour gaining speed accereleratingly in order to reorganize the capital and overcome structural crises due to capitalism. Such work will continue to create traces in the demand of approaches toward e-learning. Especially, approaches of e-learning mentioned in political documents which are created accordingly to information society of European Union will be considered by realizing this demand. Florin D. SalajanThis article discusses the emergence of a European E-Learning Area EELA as a consequence of three factors that can be observed in the e-learning developments over the past decade. The first factor consists of the carving of a policy sector in e-learning via formal instruments such as the eLearning Programme, the Lifelong Learning Programme and an array of other e-learning policy stipulations embedded in larger policy instruments at European level Framework Programme. The second factor is represented by the mainstreaming of e-learning activities, both through formal and informal measures across multiple domains. Finally, the proliferation and consolidation of interlinked networks of practice as incubators of e-learning innovation and sharing of expertise act as the third factor in the shaping of EELA. The conceptualisation of EELA is substantiated through an analysis of the European e-learning policy documentation and the findings of a questionnaire distributed to the coordinators of projects under the eLearning Programme. In light of the findings, theoretical and practical implications for EELA as a nascent policy domain are explored and offered as a basis for further debate on this paper reports on an effort to use Stagecast CreatorTM as a means for developing modelling skills among undergraduate students taking an introductory course in science that took place in a virtual learning environment WebCTTM. An inquiry-based curriculum was implemented, which guided students working in small groups to collect and study moon observations and construct a series of successive models of the moon phases using Stagecast CreatorTM. Students' reflective journals and reports of synchronous discussions were the means for collecting data. The findings show that the WebCTTM platform supported the on-line collaboration among students in the course that was used to help them improve their models through the use of Stagecast CreatorTM. Specifically, students' groups shared their models with other groups through WebCTTM, and provided feedback about each other's models, indicating model limitations and suggesting possible improvements. The results also suggest that students believed that the on-line collaboration supported their learning growth as well as the process of developing modelling skills. Students found it extremely fruitful to exchange ideas with other groups, to read and make suggestions for model improvements and to collaborate with almost all students in the course – which would have been impossible without the on-line collaboration tool. Collaboration in learning situations like the one presented in this paper involves exchanging, negotiating and critiquing ideas for the purpose of building new, more refined knowledge. This collaborative process became feasible due to the fact that sharing and viewing Stagecast CreatorTM files through the Internet is fully compatible with web-browsers. We suggest that the process of model deployment was practically made possible due to the combined use of Stagecast CreatorTM and WebCTTM. Susan L. RobertsonThis paper seeks to instantiate the claimsreferred to by Dale 2002 that a new functional and scalar division of labour is emerging in education through an analysis of a key mechanism,of governance proposed,by the European Commission—the,development,of public-private partnerships PPPs as the means,to develop the eEurope/eSociety/eLearning strategy. In the view of the Commission, a viable education strategy mustinvolve the business sector if it is to respond to the demands,of a knowledge,economy. In this paper I argue that the Commission,and key economic,actors are engaged,in promoting public- private-partnerships, discursively and materially, as a means to embed a
E-learning simulasi juga salah satu jenis e-learning yang interaktif dan memanfaatkan graphics, video, dan audio. Sering ada simulasi khusus untuk membantu perolehan pembelajaran, yang bisa juga mencakup komponen 3d.
KomponenKomputer - Seperti kita ketahui, Komputer terdiri dari 3 sistem komponen utama, yakni perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) dan juga pengguna (brainware). Tanpa adanya 3 komponen tersebut, komputer tidak dapat berjalan dengan baik, semuanya harus saling terhubung antara satu dengan yang lainnya. Dalam tulisan ini kita akan membahas lebih jauh tentang perangkat keras
NnUtOPA.
  • 5tp1i4l6e8.pages.dev/175
  • 5tp1i4l6e8.pages.dev/418
  • 5tp1i4l6e8.pages.dev/105
  • 5tp1i4l6e8.pages.dev/116
  • 5tp1i4l6e8.pages.dev/481
  • 5tp1i4l6e8.pages.dev/102
  • 5tp1i4l6e8.pages.dev/443
  • 5tp1i4l6e8.pages.dev/294
  • gambarkan ilustrasi komponen pendukung e learning