Andamemang tak bisa menghentikan atau mengubah pikiran orang-orang seperti ini. Satu-satunya melawan si pecundang adalah dengan memberinya berbagai kejutan dengan keberhasilan Anda yang terbaik setiap waktu. Ini akan menghilangkan si pecundang, satu per satu sekaligus meningkatkan nilai di mata bos dan meningkatkan penghargaan pada diri0% found this document useful 0 votes2K views33 pagesDescriptionGenetika Hukum MendelCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views33 pagesGenetika Hukum MendelJump to Page You are on page 1of 33 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 14 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 18 to 27 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. PCc X P Cc ayam redep ayam redep Gamet C dan c C dan c F1 CC = letal 1 Cc = redep Cc = redep cc = normal 1 Berdasarkan Hukum Mendel, perbandingan fenotip yang diharap- kan adalah 3 : 1. Dengan adanya gen letal yaitu gen dominan C yang homozigotik CC, maka terjadi penyimpangan perbandingan fenotip menjadi 2 redep : 1 normal.
Pada artikel Biologi kelas 12 kali ini, kamu akan mempelajari tentang berbagai macam pola dalam pewarisan sifat, di antaranya pautan gen, pindah silang, gagal berpisah, dan gen letal. — Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, kenapa ya bentuk hidungmu bisa mirip dengan bentuk hidung ayahmu. Atau, kok bisa sih dalam satu keluarga, hanya kamu yang memiliki postur tubuh yang mirip dengan ibumu. Hmm, kamu tahu nggak nih kalau ternyata, semua itu ada kaitannya lho dengan materi pewarisan sifat yang sudah kita pelajari pada pembahasan sebelumnya. Hayo, siapa yang masih ingat? Perlu kamu ketahui, setiap gen yang ada di dalam tubuh kita membawa materi genetik yang diwariskan dari induk kepada keturunannya. Nah, hal inilah yang menyebabkan kenapa kita bisa memiliki ciri atau sifat yang mirip bahkan sama dengan orang tua kita. Pewarisan sifat dari orang tua kepada anak-anaknya ini disebut dengan istilah hereditas. Pada proses terjadinya pewarisan sifat, terdapat bentuk-bentuk tertentu atau pola-pola dalam mewariskannya. Ayo kita ketahui apa saja macam-macam pola pewarisan sifat itu pada artikel di bawah ini! 1. Pautan Gen Gene Linkage Pola pewarisan sifat yang pertama adalah pautan gen. Setiap kromosom mengandung gen yang tersimpan di tempat khusus yang disebut lokus. Gen-gen ini dapat berada pada kromosom yang sama atau kromosom yang berbeda. Nah, gen-gen yang berada dalam satu kromosom homolog yang sama dan letaknya saling berdekatan ini yang disebut sebagai pautan gen gene linkage. Berikut ini merupakan contoh gen yang mengalami pautan dan gen yang tidak mengalami pautan. Baca Juga Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis Serta Proses Terjadinya Akibat letaknya yang saling berdekatan, gen-gen tersebut akan tetap bersama sampai saat pembentukan gamet sel kelamin. Pautan dari dua macam gen atau lebih akan menghasilkan jumlah gamet yang lebih sedikit dibandingkan dengan gen-gen yang tidak berpautan. Oleh karena itu, keturunan yang dihasilkan akan memiliki perbandingan fenotip dan genotip yang lebih sedikit pula. Contoh kasus pautan gen dapat kamu temui pada persilangan tanaman ercis pada gambar di bawah ini. Persilangan ercis bunga ungu pollen lonjong PPLL dengan ercis bunga merah pollen bulat ppll akan menghasilkan keturunan pertamanya F1 yaitu ercis bunga ungu pollen lonjong PpLl. Ketika dilakukan persilangan kembali pada antar sesama F1, maka akan menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan fenotip 3 1. Hal ini disebabkan karena adanya pautan antara gen P dengan gen L, serta alelnya yaitu gen p dengan gen l. Akibatnya, pada F2 hanya terbentuk dua macam gamet, yaitu PL dan pl. 2. Pindah Silang Crossing Over Pola pewarisan sifat yang kedua adalah pindah silang. Pindah silang crossing over adalah peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan saudaranya non-sister chromatids dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang terjadi saat pembelahan meiosis I, yaitu pada akhir profase I atau awal metafase I. Pada saat itu, satu buah kromatid akan membelah menjadi dua. Peristiwa pindah silang umumnya terjadi pada organisme seperti manusia, tumbuhan, dan juga hewan. Baca Juga Penyimpangan Semu pada Hukum Mendel Peristiwa pindah silang akan menghasilkan keturunan dengan sifat yang baru. Hal ini disebabkan karena adanya rekombinasi gen, yaitu penggabungan dari sebagian gen induk jantan dengan sebagian gen induk betina pada saat proses fertilisasi pembuahan, sehingga menghasilkan susunan pasangan gen yang berbeda dari gen-gen induknya. Nah, kamu tahu nggak, ternyata kita bisa menghitung nilai persentase rekombinasi dari hasil terjadinya pindah silang, lho! Caranya, dengan menggunakan rumus di bawah ini, nih. Sekarang, ayo kita coba kerjakan bersama-sama contoh soal di bawah ini, ya. Contoh Soal Pindah Silang Hasil persilangan antara mangga besar manis BbMm dengan mangga kecil asam bbmm memperoleh hasil sebagai berikut Besar asam = 150 Besar manis = 750 Kecil manis = 100 Kecil asam = 500 Tentukan nilai pindah silangnya? Pembahasan Diketahui bahwa mangga besar manis dan mangga kecil asam adalah parental, sedangkan mangga besar asam dan mangga kecil manis merupakan rekombinan. Jadi, nilai pindah silangnya adalah 3. Gagal Berpisah Non Disjunction Selanjutnya adalah gagal berpisah. Pada pembelahan meiosis, kromosom-kromosom yang telah mengganda akan ditarik menuju kutub sel oleh benang-benang spindel yang menempel pada sentromer. Dalam keadaan normal, kromosom-kromosom tersebut akan berpisah dan menuju ke kutub sel yang berlawanan. Akan tetapi, terdapat suatu kasus di mana kromosom mengalami gagal berpisah, sehingga semua kromosom hanya akan tertarik ke salah satu kutub sel saja. Akibatnya, gamet yang terbentuk akan mengalami penambahan atau pengurangan jumlah kromosom. Peristiwa ini dapat terjadi pada meiosis I maupun meiosis II. Baca Juga Berkenalan dengan Enzim Fungsi, Struktur, dan Sifatnya Berikut ini merupakan contoh kelainan jumlah kromosom yang diakibatkan oleh peristiwa gagal berpisah, yaitu a. Aneuploidi Aneuploidi adalah peristiwa perubahan jumlah kromosom yang hanya terjadi pada pasangan kromosom tertentu. Perubahan jumlah kromosom ini dapat berupa penambahan jumlah kromosom atau pengurangan jumlah kromosom. Aneuploidi dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan perubahan jumlah kromosomnya, di antaranya monosomi 2n-1, nulisomi 2n-2, trisomi 2n+1, dan tetrasomi 2n+2. Contoh aneuploidi yang umum terjadi pada manusia adalah kasus trisomi 13 atau sindrom Patau. b. Euploidi Euploidi adalah peristiwa perubahan jumlah kromosom yang terjadi pada seluruh pasangan kromosom. Hal ini menyebabkan jumlah kromosom individu dengan kasus euploidi akan senilai dengan kelipatan kromosom haploidnya. Berdasarkan jumlah kelipatan kromosomnya, euploidi dibedakan menjadi triploid 3n, tetraploid 4n, pentaploid 5n, dan seterusnya. 4. Gen Letal Pola pewarisan sifat yang terakhir adalah gen letal. Gen letal adalah gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot, sedangkan dalam keadaan heterozigot, seorang individu dapat bersifat normal atau subletal. Baca Juga Mempelajari Tahap-Tahap Pembelahan Mitosis Terdapat dua macam gen letal yang perlu kamu ketahui, yaitu a. Gen letal dominan Gen letal dominan merupakan gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot dominan. Sedangkan dalam keadaan heterozigot, seorang individu dapat bersifat subletal yang mengakibatkan terjadinya kelainan. Contoh kasus gen letal dominan adalah gen yang menyebabkan kaki dan sayap pendek redep pada ayam, gen warna rambut kuning pada tikus, gen Huntington’s Disease, dan gen yang menyebabkan pemendekan ruas-ruas tulang jari brakidaktili pada manusia. Ayam redep sumber b. Gen letal resesif Sementara itu, gen letal resesif adalah gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot resesif. Sedangkan dalam keadaan heterozigot, seorang individu dapat bersifat carrier pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunannya. Contoh kasus gen letal resesif adalah gen yang menyebabkan kelainan albino pada tanaman jagung. Jagung albino sumber Bagaimana, nih? Sekarang, kamu sudah tahu kan apa saja macam-macam pola hereditas itu. Jadi, pola-pola hereditas terdiri dari pautan gen, pindah silang, gagal berpisah, dan gen letal. Hmm, perlu diakui, materi kali ini memang agak sedikit rumit, ya. Tapi, jika kamu belajar dengan tekun, percaya deh, tidak hanya materi ini saja, bahkan semua materi pasti bisa kamu taklukkan dengan mudah, lho! Selain itu, jangan ragu-ragu nih untuk tanyakan materi mana yang menurutmu masih sangat sulit untuk dipahami di roboguru Plus. Penasaran? Yuk, gabung sekarang! Referensi Irnaningtyas. 2018. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta Erlangga. Sumber foto Foto Ayam Redep’ [daring] Tautan Foto Jagung Albino’ [daring] Tautan Artikel ini diperbarui pada 21 September 2022
A Gen tersusun atas polinukleotida yang komponennya sama semua B. Nukleotida dapat berpasangan dengan komplemennya dengan ikatan hidrogen C. Polinukleotida pada gen dapat ditranslasikan membentuk polinukleotida baru yang bermacam-macam D. Nukleotida pada gen memiliki kemampuan utuk ditranskripsi dan ditranslasi sehingga menghasilkan urutanGenletal adalah yang dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian. pernyataan yang tepat berhubungan dengan gen letal dominan yaitu.. answer choices Pernyataan yang sesuai dengan data tersebut adalah.. answer choices . A. Gamet pada masing - masing induk ada 3 macam. B. Terdapat 16 macam Fenotip .Individu baru yang dihasilkan dari perkawinan induk tidak selalu berada dalam keadaan hidup. Secara genetik, hal ini dapat disebabkan oleh adanya gen letal, yaitu gen yang jika berada dalam keadaan homozigotik, ia dapat menyebabkan kematian individu. Oleh karena itu, adanya gen letal menyebabkan perbandingan fenotip keturunan yang dihasilkan akan menyimpang dari Hukum Mendel. Dalam konsep gen letal, dikenal istilah individu carrier, yakni individu yang berpotensi untuk menurunkan sifat gen letal tersebut atau berpotensi untuk membawa gen yang mengakibatkan kelainan. Dengan adanya gen letal, fungsi gen akan mengalami gangguan dalam menumbuhkan sifat atau fenotip. Adanya gen letal ini dapat disebabkan oleh mutasi akan dibahas pada bab berikutnya. Gen letal akan berpengaruh atau dapat menyebabkan kematian saat individu masih berada dalam tahap embrio, pada saat kelahiran individu, atau setelah individu berkembang dewasa. Gen letal dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gen dominan letal dan gen resesif. a. Gen dominan letal Gen dominan letal adalah gen dominan yang dapat menyebabkan kematian jika bersifat homozigotik. Contoh adanya gen dominan letal ini terdapat pada ayam “Creeper” ayam redep, tikus kuning, dan manusia. Jika ayam redep ayam yang bertubuh normal, tetapi kakinya pendek heterozigotik dikawinkan dengan sesamanya, maka akan dihasilkan keturunan ayam letal, ayam redep, dan ayam normal. Gen C sebagai penentu ayam redep dan gen c sebagai penentu ayam normal. Hal ini dapat dilihat pada persilangan berikut. P Fenotipeayam redepXayam redep GenotipeCcCc GametC dan cC dan c F1 Gamet Cc C CCCc c Cccc CC = letal Cc = redep Cc = redep cc = normal Berdasarkan Hukum Mendel, perbandingan fenotip yang diharapkan adalah 3 1. Dengan adanya gen letal yaitu gen dominan C yang homozigotik CC, maka terjadi penyimpangan perbandingan fenotip menjadi 2 redep 1 normal. Gen letal tersebut menyebabkan ayam mati dalam keadaan embrio. Pada tikus gen Ay mengekspresikan rambut warna kuning yang dominan terhadap gen a yang mengekspresikan warna rambut hitam. Gen Ay ini dalam keadaan homozigot mengakibatkan kematian pada tikus. Jika tikus jantan kuning heterozigot dikawinkan dengan tikus betina yang juga kuning heterozigot maka keturunannya F1 adalah sebagai berikut. P FenotipekuningXkuning GenotipeAyaAy a GametAy,, aAy, a F1 Gamet Aya Ay AyAyAya a Ayaaa 1 AyAy tikus letal 25% 2 Aya tikus carrier 50% 1 aa tikus normal 25% Pada manusia, gen dominan letal dapat menyebabkan Thallasemia, yaitu kelainan akibat rusak atau pecahnya hemolisis eritrosit, dengan ciri-ciri ukuran eritrosit kecil berbentuk lonjong tidak bulat bikonkaf , jumlahnya melebihi normal, dan daya ikat terhadap oksigen rendah. Thallasemia dibedakan menjadi dua, yakni a. Thallasemia Mayor Thallasemia mayor merupakan thallasemia yang parah, sehingga menyebabkan kematian saat bayi. Thallasemia mayor disebabkan gen dominan homozigot ThTh . b. Thallasemia Minor Pada thallasemia minor ini, terjadi sedikit kerusakan pada eritrosit atau penderita hanya mengalami anemia kekurangan darah. Penderita biasanya masih dapat hidup, meskipun mengalami anemia. Thallasemia minor disebabkan oleh gen heterozigot Thth. Oleh karena itu, orang yang normal mempunyai genotip resesif homozigot thth. P FenotipeayahXibu GenotipeThThThTh GametTh, ThTh, Th F1 Gamet Thth Th ThThThth th Thththth 1 Thalasemia mayor letal 2 Thalasemia minor 1 Normal b. Gen Resesif Letal Gen resesif letal adalah gen resesif yang menyebabkan kematian jika dalam keadaan homozigot. Gen ini dijumpai pada tanaman jagung, yaitu gen G sebagai pembentuk klorofil dan gen g yang menyebabkan tidak terbentuknya klorofil jika bersifat homozigotik Persilangan antara sesama tanaman jagung berdaun hijau heterozigotik dapat dilihat sebagai berikut. P FenotipehijauXhijau GenotipeGgGg GametG, gG, g F1 Gamet Gg G GGGg g Gggg GG = hijau Gg = hijau Gg = hijau gg = putih atau albino letal Pada persilangan tanaman jagung tersebut, diketahui perbandingan fenotip yang dihasilkan semula adalah 75% berdaun hijau 25% berdaun putih. Tanaman berdaun hijau dapat menjalankan proses fotosintesis serta dapat menyerap zat makanan dengan akarnya. Namun, tanaman berdaun putih dengan akar yang belum sempurna hanya mampu bertahan selama 14 hari saja, yaitu dengan menerima makanan dari endospermnya putih lembaga. Persilangan dua tanaman monohibrida tersebut tidak menghasilkan perbandingan fenotip 3 1, tetapi terjadi penyimpangan yaitu menjadi 3 0. Sicklemia pada manusia atau sickle cell merupakan keadaan pada seseorang yang mempunyai eritrosit berbentuk bulan sabit. Hal ini menyebabkan terganggunya peredaran darah. Gen penyebab sicklemia adalah gen resesif homozigot yang bersifat letal ss. Sementara itu, pada orang normal dapat mempunyai genotip SS dominan homozigot heterozigot Ss. P FenotipeibuXayah GenotipeSsSs GametS, sS, s F1 Gamet Ss S SSSs s Ssss 1. SS = normal 2. Ss = karier 1. ss = letal Pada sapi dikenal gen resesip am, yang bila homozigotik amam akan memperlihatkan pengaruhnya letal. Anak sapi yang lahir, tidak mempunyai kaki sama sekali. Walaupun anak sapi ini hidup, tetapi karena cacatnya amat berat, maka kejadian ini tergolong sebagai letal. Sapi homozigot dominan AmAm dan heterozigot Amam adalah nomal. Cara menurunya gen letal resesip ini apabila ada sapi jantan heterozigot Amam kawin dengan sapi betina homozigot dominan AmAm, maka anak-anaknya akan terdiri dari sapi homozigot AmAm dan heterozigot Amam, di kemudian hari anak-anak sapi ini dibiarkan kawin secara acakan random. P FenotipejantanXbetina GenotipeAmamAmAm GametS, sS, s F1 Gamet Amam Am AmAmAmam Am AmAmAmam Karena sapi F1 terdiri dari 2 macam genotip, yaitu AmAm dan Amam, maka ada 4 kemungkinan perkawinan, ialah 1 kemungkinan AmAm X AmAm, jantan betina bolak-balik 1 kemungkinan betina AmAm X jantan Amam 1 kemungkinan jantan AmAm X betina Amam 1 kemungkinan Amam X Amam, jantan betina bolak-balik. Oleh Karena sapi homozigot resesip amam letal,
Padaumumnya satu gen mengkode satu protein, hal itu merupakan fungsi terkecil dari DNA. DNA, kromosom, dan gen adalah sama-sama merupakan subtansi dasar, mereka berbdeda pada struktur. DNA yang berada dalam nucleus merupakan kromosom. Masingmasing kromosom memiliki banyak gen. Seperangkat gen yang lengkap pada manusia disebut genome
Disadari atau tidak, kita seringkali membandingkan warna kulit, mata, dan bentuk rambut dengan orang apakah memiliki kemiripan atau tidak. Adanya kemiripan secara fisik ini berasal dari campuran gen atau disebut pewarisan sifat/hereditas. Pada proses terjadinya pewarisan sifat, terdapat bentuk-bentuk tertentu atau pola-pola dalam mewariskannya, salah satunya adalah gen letal. Pada dasarnya ada beberapa macam pola pewarisan sifat/hereditas, termasuk pautan gen gene linkage, pindah silang crossing over, gagal berpisah non disjunction, dan gen letal. Nah pada materi kali ini kita akan membahas mengenai gen letal, apa itu? Gen letal biasa disebut atau dikenal dengan gen kematian merupakan gen dalam keadaan homozigot akan mengakibatkan kematian pada suatu individu. Sedangkan dalam keadaan heterozigot, suatu individu dapat bersifat normal atau subletal. Gen letal dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gen letal resesif dan dominan. Gen letal resesif adalah gen yang dalam keadaan homozigot resesif akan mengakibatkan kematian pada suatu individu. Beberapa contoh penyakit atau kelaianan yang disebabkan oleh ini adalah klorosis. Baca juga Peranan Materi Genetik Dalam Pewarisan Sifat Klorosis merupakan salah satu kelainan herediter pada tumbuhan yang ditandai dengan daun yang tidak berklorofil sehingga semua bagian kecambah berwarna pucat. Individu normal yang mempunyai daun berwarna hijau tua bergenotipe II, sedangkan tumbuhan dengan daun berwarna hijau kekuningan memiliki genotipe II. Tumbuhan yang terkena klorosis memiliki genotipe II. Sementara itu, gen letal dominan adalah gen yang ketika dalam keadaan homozigot dominan mengakibatkan kematian pada suatu individu. Beberapa contoh penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh ini antara lain Tikus berambut kuning, memiliki genotipe YY bersifat letal dan biasanya embrio tikus ini memiliki perkembangan yang singkat, kemudian mati dan diserap oleh tubuh induk. Tikus bergenotipe Yy akan memiliki rambut kuning dan yy merupakan tikus normal. Ayam redep, mempunyai kelainan herediter pada proses pembentukan tulang sehingga tulang tidak normal. Ayam bergenotipe CC bersifat letal dan ayam bergenotipe Cc mempunyai kelainan berupa kaki yang pendek. Sementara itu ayam normal akan memiliki genotipe cc. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiGen LetalPewarisan Sifat You May Also Like
Gen letal/lethal gene adalah gen yang dapat menyebabkan kematian suatu individu. Kematian yang disebabkan oleh gen ini dapat terjadi saat perkembangan embrio, setelah lahir, atau menjelang dewasa. Gen letal dapat muncul karena faktor keturunan atau mutasi yang terjadi karena pengaruh lingkungan. Gen letal dapat dibedakan menjadi letal dominan dan letal resesif. Letal dominan adalah gen dominan yang dapat menyebabkan kematian individu baik dalam keadaan heterozigot maupun homozigot, sedangkan letal resesif adalah gen resesif yang dapat menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot. Gen letal dominan Gen letal dominan teramati pertama kali pada tikus yang berbulu kuning. Ketika tikus berbulu kuning heterozigot Kk dikawinkan dengan tikus berbulu kuning heterozigot Kk, akan diperoleh keturunan tikus berbulu kuning dan tikus berbulu hitam dengan rasio fenotip tikus kuning tikus hitam = 2 1. Padahal berdasarkan hukum mendel I tentang persilangan monohybrid satu sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotip 3 1. Mengapa perbandingan yang muncul dari perkawinan tikus tadi menghasilkan rasio 2 1? Ternyata setelah diteliti lebih lanjut, anak-anak hasil perkawinan tikus kuning tersebut tidak ada yang memiliki genotip homozigot dominan. Anak tikus dengan genotip KK akan mati dalam kandungan karena akan membentuk protein tertentu yang bersifat mematikan. Peristiwa tersebut adalah contoh gen dominan homozigot yang akan membuat embrio mati ketika masih dalam kandungan. Perhatikanlah bagan di bawah ini. Contoh gen letal dominan lain terdapat pada penyakit Huntington. Kelainan ini menyebabkan seseorang tidak dapat mengontrol pergerakan tubuh dan emosi, kehilangan kemampuan berpikir serta dapat menyebabkan ini disebabkan oleh gen dominan H yang dalam keadaan heterozigot Hh telah dapat menyebabkan munculnya penyakit huntington. Kelainan ini akan muncul ketika seseorang telah berumur 30-an atau 40-an, dan penderita sangat rentan mengalami kematian. Contoh lainnya adalah pada penyakit achondroplasia, atau kelainan yang menyebabkan seseorang bertubuh kerdil. Penyakit ini disebabkan oleh gen dominan D yang menyebabkan pertumbuhan tulang tidak normal sehingga tidak tumbuh tinggi seperti orang normal. Gen yang muncul dalam keadaan heterozigot Dd akan menyebabkan kekerdilan. Namun apabila gen ini muncul dalam keadaan homozigot DD dapat menyebabkan kematian. Gen letal resesif Gen letal resesif akan menyebabkan kematian hanya bila muncul dalam keadaan homozigot. Contoh gen letal resesif adalah pada tumbuhan albino yang tidak mampu menghasilkan klorofil. Tumbuhan yang tidak menghasilkan klorofil akan segera mati ketika masih embrio atau beberapa saat setelah berkecambah. Tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil tidak dapat melangsungkan fotosintesis untuk menghasilkan makanan dan energi. Perhatikanlah bagan di bawah ini. Contoh gen letal resesif lain terdapat pada penyakit cystic fibrosis. Penyakit ini diakibatkan oleh gen resesif yang baru akan memunculkan kelainan ketika muncul dalam keadaan homozigot. Penyakit ini menyebabkan penimbunan lendir pada jaringan sehingga menimbulkan gangguan penyerapan nutrisi, bronkhitis, dan infeksi bakteri. Apabila tidak teratur mendapat perawatan medis, penderita cystic fibrosis akan meninggal sebelum berumur 5 tahun. Eritrosit normal dan eritrosit pada anemia sel sabit Contoh lainnya adalah anemia sel sabit yang menyebabkan eritrosit sel darah merah berbentuk tidak normal. Eritrosit normal memiliki bentuk bikonkaf, sedangkan pada kelainan ini eritrsit akan berbentuk seperti bulan sabit. Bentuk yang tidak normal ini dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sehingga aliran darah terganggu. Kematian dapat terjadi bila muncul penyumbatan di organ-organ penting seperti otak dan jantung. Penyakit ini disebabkan oleh gen resesif yang muncul dalam keadaan homozigot.
Panjangdaun sebuah tanaman adalah sebuah sifat poligenik yang diatur oleh 4 gen. Tanaman dengan genotipe homozigot dominan memiliki panjang daun 10 cm, sedangkan tanaman dengan genotipe heterozigot memiliki panjang daun 6 cm. Berapakah panjang daun tanaman dengan 1 gen homozigot dominan dan homozigot resesif untuk gen lainnya? A. 1 cm B. 2 cm Kamis 22 Oktober 2015. Presiden tiongkok Bahas Perubahan iklim Beijing | Jurnal Asia Presiden Tiongkok Xi Jin-ping membahas sepak bola, perlindungan satwa liar, dan perubahan iklim saat bertemu HToiBsP.